udang rebon

Ini Dia Ciri Ciri Udang Rebon Dan Cara Mengolahnya Untuk Masakan

Udang rebon mempunyai nama ilmiah Acetes Indicus namun ada juga yang menyebutnya Acetes japonicus. Di dunia internasional udang mungil ini dikenal dengan nama terasi Shrimp. Binatang yang hidup di perairan Asia Tenggara ini sering diolah menjadi berbagai makanan, seperti kerupuk udang, rempeyek udang, dan yang paling sering kita jumpai adalah terasi udang rebon.

Hal tersebut dikarenakan rasanya yang enak, gurih, dan bentuknya yang berukuran sangat kecil. Selain ukurannya yang kecil, ada pula ciri ciri udang rebon yang lainnya. Apa saja ya kira-kira? Yuk langsung saja simak penjelasannya berikut ini:

Ciri Ciri Udang Rebon Yang Dapat Dilihat

1. Ukuran dan Bentuk

Ciri yang pertama, secara fisik ia tampak sama seperti udang pada umumnya. Namun, binatang yang merupakan zooplankton ini memiliki tubuh yang sangat kecil. Yaitu panjangnya sekitar 1 sampai 1,5 cm terdiri dari kelompok crustacea yakni larva paraedae dan mysidocea acetes. Hal tersebut ditemukan di sekitar muara. Meskipun sering dimirip-miripkan dengan ebi. Mereka memiliki ukuran yang berbeda loh, yakni ebi berukuran lebih besar daripada si terasi shrimp.

Bentuk dari rebon yaitu mirip udang kecil yang segar. Namun, dalam bentuk kering dan kuning kecoklatan. Sehingga ia sangat cocok dijadikan perkedel, rempeyek maupun tumis sayur. Ia juga merupakan binatang air yang tidak mempunyai tulang belakang. Serta seluruh tubuhnya ditutupi oleh kerangka luar.

2. Warna

Berikutnya adalah warna dari udang rebon. Kakinya berwarna merah. Kulitnya berwarna putih transparan. ia juga memiliki keunikan yang khas pada tubuhnya yaitu, garis merah kecoklatan di ruas tubuhnya. Hal inilah yang membedakan ia dengan jenis-jenis udang yang lainnya.

Tidak hanya itu ada pula ban berwarna ungu hitam yang terdapat pada badannya masing-masing ruas di tubuhnya terdapat 2 ban. Ban tersebutlah yang membuatnya menjadi istimewa. Warna tersebut akan tampak jelas pada udang yang masih hidup.

3. Kulit

Ciri ciri udang rebon yang ke-3 yakni kulit terasi shrimp yang agak keras namun tidak kaku. Sekedar informasi saja kulit kakunya ini akan mengalami beberapa masa pergantian mulai dari masa larva kemudian struktur morfologinya sampai dengan bermetamorfosis menjadi juvenil. Fase ini biasa disebut dengan molting.

4. Cita Rasa

Hewan yang kaya akan manfaat ini bila dikonsumsi, memiliki cita rasa atau tekstur yang khas, karena ia berbeda dengan udang lainnya. Jika udang lain dimakan dagingnya saja, maka udang ini bisa dimakan dengan kulitnya. Hal tersebut dikarenakan tubuhnya yang kecil. Sehingga tidak memungkinkan untuk mengupas kulitnya, karena tekstur kulitnya sangat renyah dan bisa membuat kepalanya terbuang juga bila dikupas.

Tidak hanya itu, jika ingin mengolah terasi shrimp juga bisa langsung ditumbuk tanpa harus khawatir apabila ia tidak halus. Karena ia tidak memiliki tulang belulang. Selain itu, ciri ciri udang rebon juga memiliki aroma yang sangat harum.

5. Kaki

Selanjutnya ciri ciri udang rebon yang ke-5 adalah kaki yang sempurna sebanyak 3 pasang serta restum dan telson yang pendek. Kaki tersebut dapat berenang dengan sempurna dan terlihat berbulu. panjang antenanya sekitar 2 hingga 3 kali panjang dari tubuh si mungil ini.

6. Kepala

Ciri ciri yang terakhir yaitu kepala dari Acetes Indicus. dari kepala hingga dadanya terdiri dari beberapa ruas yaitu di kepala ia memiliki 5 ruas sedangkan pada dadanya ada 8 ruas. Unik sekali bukan kepala dari ciri ciri udang rebon ini?

Cara Mengolah Udang Rebon

Pada dasarnya, udang rebon sering diolah menjadi terasi. Rasa terasi dari udang rebon ini memiliki rasa udang yang lebih terasa dan baunya tidak terlalu menyengat karena menggunakan udang rebon segar. Biasanya, terasi udang rebon ini banyak didapatkan di daerah Cirebon, tempat dimana udang rebon berasal.

BACA JUGA  Rekomendasi 5 Anime Horor Paling Seram Yang Wajib Kamu Nonton!

Selain diolah menjadi terasi udang, udang rebon juga sering dijadikan kerupuk udang. Kerupuk udang yang dibuat dengan udang rebon rasanya sangat gurih meski sudah dicampur dengan tepung kanji sekalipun.

Meski ukurannya kecil, udang rebon memiliki rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan udang biasa. Tak heran, banyak makanan seperti terasi atau kerupuk udang yang dibuat dengan menggunakan udang rebon.

Jadi Bumbu Penyedap

Rasa udang rebon yang gurih sering dijadikan bumbu penyedap dalam masakan. Tak usah jauh-jauh, tumisan sayur saja rasanya langsung selangit bila dimasak dengan tambahan udang rebon.

Tak hanya tumisan sayuran, nasi, mi dan bihun goreng juga rasanya makin nikmat hanya karena menggunkan udang rebon.

Memanfaatkan rasa gurihnya, udang rebon bisa dijadikan bumbu penyedap masakan. Tinggal sangrai udang rebon lalu haluskan bersama bawang putih yang sudah dipanggang hingga kering dan teri nasi.

Setelah jadi, simpan di dalam toples dan bumbu penyedap ini siap digunakan sebagai campuran masakan seperti nasi goreng atau mi rebus.

Bubuk Tom Yam

Selain disulap menjadi bubuk penyedap, udang rebon juga bisa menjadi pengganti udang ebi dalam membuat bumbu tomyam. Bumbu tomyam yang pedas dan gurih ini dibuat dengan menghaluskan udang rebon yang sudah diseduh dan disangrai bersama cabai kering juga bawang putih.

Setelah dihaluskan, bumbu tomyam akan berbentuk seperti pasta. Tinggal rebus saja bersama aneka seafood, jamur, asam-asaman dan daun ketumbar.

Dibuat Peyek

Menyulap udang rebon menjadi masakan belum selesai. Udang rebon juga kita manfaatkan untuk membuat rempeyek , lho. Sebelum diolah, jangan lupa cuci dan seduh udang rebon kemudian sangrai sampai harum.

Udang rebon baru dimasukkan ke dalam sendok sayur berisi adonan rempeyek sebelum dituang di pinggiran penggorengan cekung. Jangan sekali-kali mencampur udang rebon di dalam adonan biar rempeyek udang rebon hasilnya renyah maksimal!

Tak akan rugi membeli udang rebon dan menyetoknya di rumah. Apalagi setelah tahu tips mengolah udang rebon untuk masakan dari Endeus ini, pasti makin semangat memasak dengan udang rebon.