Hello kawan-kawan! Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai mobilitas vertikal dan horizontal dalam dunia karir. Mobilitas karir adalah kemampuan seseorang untuk memajukan diri dalam pekerjaan mereka. Mobilitas vertikal terjadi ketika seseorang naik ke posisi yang lebih tinggi dalam hierarki organisasi, sedangkan mobilitas horizontal terjadi ketika seseorang pindah ke posisi yang sejajar atau sejajar dengan posisi mereka saat ini. Mari kita lihat tiga contoh lain dari kedua jenis mobilitas ini dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi kemajuan karir Anda.
Mobilitas Vertikal: Mencapai Puncak Karir Anda
Mobilitas vertikal adalah salah satu bentuk paling umum dari kemajuan karir. Ini terjadi ketika seseorang naik ke posisi yang lebih tinggi di dalam organisasi. Misalnya, seorang pegawai yang awalnya bekerja sebagai asisten administrasi dapat naik menjadi manajer departemen atau bahkan direktur perusahaan. Mobilitas vertikal menunjukkan kemampuan seseorang untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dan memainkan peran yang lebih penting dalam mengelola organisasi.
Selain itu, mobilitas vertikal juga dapat terjadi ketika seseorang pindah ke industri atau bidang pekerjaan yang berbeda. Misalnya, seorang guru sekolah dasar dapat memutuskan untuk melanjutkan studi dan menjadi seorang psikolog klinis. Dalam hal ini, mobilitas vertikal tidak hanya berarti kenaikan dalam hierarki organisasi, tetapi juga perubahan dalam jenis pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Sebagai contoh lain dari mobilitas vertikal, seorang atlet yang berprestasi tinggi dalam olahraga tertentu dapat memutuskan untuk menjadi pelatih atau pengajar di bidang tersebut. Dalam hal ini, atlet tersebut menggunakan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam olahraga untuk berbagi dengan orang lain dan membuat perbedaan dalam karir mereka.
Mobilitas Horizontal: Mengeksplorasi Peluang Baru
Mobilitas horizontal adalah bentuk kemajuan karir yang lebih terfokus pada perpindahan ke posisi sejajar atau sejajar dengan posisi saat ini. Ini terjadi ketika seseorang memutuskan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka dengan pindah ke departemen atau tim yang berbeda di dalam organisasi atau bahkan ke perusahaan yang berbeda.
Misalnya, seorang akuntan yang sudah berpengalaman dalam mengelola keuangan perusahaan dapat memutuskan untuk pindah ke bagian pemasaran untuk mengembangkan keterampilan dalam analisis pasar dan strategi penjualan. Dalam hal ini, mobilitas horizontal memungkinkan seseorang untuk menggabungkan pengalaman mereka di bidang yang berbeda dan memperluas peluang mereka dalam karir.
Sebagai contoh lain, seorang desainer grafis yang memiliki keahlian dalam desain web dapat memutuskan untuk mengambil kursus atau pelatihan tambahan untuk mengembangkan keterampilan dalam desain animasi. Dalam hal ini, mobilitas horizontal memungkinkan seseorang untuk menjelajahi minat dan bakat baru dalam karir mereka dan memperluas portofolio mereka dalam industri kreatif.
Mobilitas Vertikal: Menggali Potensi Anda
Salah satu contoh lain dari mobilitas vertikal adalah ketika seseorang berpindah ke perusahaan yang lebih besar atau lebih terkenal dalam upaya untuk mencapai posisi yang lebih tinggi. Misalnya, seorang ahli pemasaran digital yang berbakat dapat memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan teknologi terkemuka untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas dalam industri tersebut. Dalam hal ini, mobilitas vertikal memungkinkan seseorang untuk menggali potensi mereka dan mencapai puncak karir mereka.
Sebagai contoh lain, seorang pengembang perangkat lunak yang berbakat dapat memutuskan untuk bekerja di startup yang sedang berkembang pesat untuk mendapatkan tantangan dan peluang yang lebih besar dalam mengembangkan produk dan teknologi baru. Dalam hal ini, mobilitas vertikal memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan bakat dan keterampilan mereka dalam lingkungan yang berbeda dan mendorong batasan kemampuan mereka.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tiga contoh lain dari mobilitas vertikal dan horizontal dalam karir. Mobilitas vertikal memungkinkan seseorang untuk naik ke posisi yang lebih tinggi dalam hierarki organisasi atau pindah ke industri atau bidang pekerjaan yang berbeda. Di sisi lain, mobilitas horizontal memungkinkan seseorang untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka dengan pindah ke departemen atau tim yang berbeda atau bahkan ke perusahaan yang berbeda.
Bagaimana dengan Anda, kawan-kawan? Apakah Anda telah mengalami mobilitas vertikal atau horizontal dalam karir Anda? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini! Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.